Mengapa Miss Rain?

By Miss Rain - 06.07

Pada waktu SMA (Sebenarnya SMF) saat saya menuliskan kata Miss Rain di buku pelajaran, teman sebangku saya bertanya, "Kamu juga nge-fans sama Rain ya?" Haaahhh!!! Rain? Hujan? Siapa dia? Teman sebangku saya tersebut kemudian menjelaskan bahwa Rain adalah aktor sekaligus penyanyi Korea yang memerankaan tokoh Lee Yoon Jae di drama Full House. Saya baru ngeh. Maklum, dulu jaman kos, jadi nonton TV dibatasi. Menyesuaiakan mood yang punya TV.

Alasan saya menulis Miss Rain pada saat itu sama dengan alasan saya memilih nama ini untuk blog kedua saya. Tidak ada hubungan sama sekali dengan Rain-nya Korea. Miss Rain adalah judul komik pertama yang saya baca. Benar-benar komik pertama. Saya membaca komik karangan Naoko Takeuchi (yang juga menulis komik Sailor Moon) tersebut sewaktu kelas 3 atau 4 SD. Komik itu saya pinjam dalam waktu yang sangat lama, sampai bapak saya (yang ninggal ID di tempat rental) ditelponin berkali-kali sama yang punya rental.

Komik tersebut merupakan komik serial cantik yang terdiri dari beberapa cerita. Cerita pertama berjudul Miss Rain. Miss Rain bukanlah nama sebenarnya. Nama sebenarnya saya lupa.  Miss Rain adalah anak seorang politikus ternama yang bersekolah di sebuah SMA elit di Tokyo. Mungkin mirip kayak SMA di BBF atau Gossip Girl gitu kali ya. Miss Rain adalah karakter yang tertutup dan tidak memiliki teman. Dia hanya berangkat sekolah untuk belajar dan selanjutnya pulang ke rumah. Alasan utama Miss Rain tidak memiliki teman yaitu Miss Rain selalu tidak diundang dalam pesta yang diadakan teman - teman sekelasnya. Pengalaman membuktikan bahwa kedatangan Miss Rain selalu diikuti dengan hujan. Jika Miss Rain datang dalam sebua pesta, maka bisa dipastikan hujan akan turun dan pesta akan berantakan karena gaun para undangan akan basah. Lebih parah lagi jika itu adalah pesta kebun. Itulah kenapa dia dipanggil Miss Rain.

Tidak datang dalam pesta berarti tidak tahu gosip terbaru. Tidak tahu gosip terbaru berarti tidak punya teman. Dalam pesta, Miss Rain sebagai satu-satunya yang tidak hadir menjadi topik utama gosip. Mereka menggunakan nama alias Miss Rain. Suatu ketika, salah satu ketua geng perempuan mengundang Miss Rain ke pestanya. Dia berencana untuk membuat Miss Rain malu di pesta tersebut. Tanpa berfikiran buruk, Miss Rain berangkat ke tempat pesta. Dia berbahagia karena sudah lama sekali dia tidak datang ke pesta teman-temannya. Dia juga bahagia karena cinta pertamanya (ketua kelas atau ketua osis gitu) turut hadir dalam pesta tersbeut.  Dia memilih gaun dan sepatu terbaiknya. Cuaca cerah. Miss Rain berangkat dengan gembira.

Sampai di tempat pesta ternyata dia dipermalukan oleh geng cewek-cewek cantik di depan cowok yang dia sukai. Akhirnya Miss Rain keluar dari ruangan pesta dan berlari ke jalan. Hujan telah turun dengan deras. Miss Rain berlari pulang di bawah tetesan hujan. Ternyata cowok yang disukai Miss Rain tersebut mengejarnya. Saya lupa apa yang terjadi selanjutnya. Sepertinya di cowok tersebut cuma menyerahkan barang Miss Rain yang tertinggal atau jatuh di tempat pesta. Atau entahlah. Saya lupa.

Adegan yang saya sukai adalah adegan Miss Rain berlari saat hujan turun. Rasanya dramatis. Saya menyukai hujan. Iya sih hujan membuat basah dan lembab. Tapi rasanya hujan seperti menyucikan saya. Menghapus debu dan semua noda yang saya memiliki. Saya mengartikan hujan sebagai kelahiran kembali. Kelahiran kembali diri saya yang yang lebih bersih. Menghapus semua duka, lara, dan kekesalan di hari kemarin. Hujan membuat saya bisa memulai sesuatu yang baru.

Saya menyukai hujan sewaktu SMP. Sewaktu SMP, karena jarak sekolah-rumah yang jauh, sekitar 10 km, ditambah uang saku pas-pasan, saya selalu ngebut naik sepeda. Maklum kelaparan dan ngga punya uang buat beli makan di jalan. Jika hari cerah bukan masalah. Namun saat hujan, saya selalu memaksakan diri untuk naik sepeda di kala hujan. Awalnya banyak teman yang kasihan dan protes. Tapi tenyata hujan-hujanan itu sangat menyenangkan. Setelah itu, saya selalu menunggu hujan saat saya pulang sekolah. Hujan seperti membasuh semua kepenatan dan kesialan hari itu. Saya bahagia saat hujan. Saya jatuh cinta kepada hujan.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments