Hai,
Teman-teman semua, terutama bagi yang telah mengirimkan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan beasiswa study visit DAAD.
Maaf kadang kala saya telat sekali membalas email, padahal mungkin saja
pertanyaan yang diajukan tersebut penting dan membutuhkan balasan
secepatnya. Maaf sekali, keterlambatan tersebut bisa jadi disebabkan
karena email yang tidak bisa dibuka, masuk spam, atau karena saya yang
pas lagi sibuk, sakit, atau malah kadang lupa buka email. :(
Dari
beberapa pertanyaan-pertanyaan yang masuk, ada beberapa yang umum dan
sering kali ditanyakan. Kebanyakan sih masalah duwit dan sponsor.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya :
1. Bagaimana cara mendapatkan uang untuk biaya tiket pesawat pp Jerman?
Ada beberapa pilihan mencari dana yang bisa ditempuh :
a. Cari sponsor ke perusahaan-perusahaan.
b. Cari bantuan dana, misalnya ke pemda tempat tinggal tiap anggota tim, lembaga atau
yayasan yang sesuai dengan tema, perluas jaringan.
c. Cari bantuan dana ke kampus, fakultas masing-masing.
d. Cari bantuan dana beasiswa dari pemerintah, misalnya Beasiswa Bantuan Perjalanan ke
Luar Negeri (BPKLN) dari Dikti. Saya kurang tahu beasiswa ini masih ada atau tidak.
e. Cari bantuan dana pribadi, misalnya ada kerabat yang kaya, punya perusahaan, dll.
f. Minta orang tua (kalau orang tua mampu).
g. Nyari kerja sambilan (ini dilakukan oleh satu orang teman, lumayan lho, buat tambahan uang saku)
dengan catatan pekerjaannya tidak mengganggu kegiatan tim lagipula kalian kan pasti juga masih
mahasiswa yang harus kuliah.
Tambahan : Lembaga-lembaga atau komunitas-komunitas yang sesuai dengan tema juga lebih baik
ditemui, walaupun kemungkinan memberikan sponsor kecil, kemungkinan mereka bisa memberi bantuan
dalam hal lain, misalnya pinjaman barang-barang untuk presentasi di Jerman, cerita pengalaman, dll.
2. Sponsor mana saja yang sesuai untuk beasiswa ini?
Beberapa perusahaan yang mungkin sesuai :
a. Perusahaan Jerman di Indonesia (googling aja, banyak banget).
b. Perusahaan yang sesuai dengan tema yang diusung (bukan dari Jerman juga ngga masalah).
c. Bisa nyoba juga masukin proposal ke foundation (stiftung) di Jerman.
d. Manfaatkan jaringan alumni. Coba kirim proposal ke alumni. Kalo bisa tanya juga ke mereka
kemana nyari sponsor untuk beasiswa ini.
3. Udah nyoba nyari sponsor, tapi belum dapat. Gimana nih?
Ya, coba lagi. Semua emang butuh usaha. Tapi percaya deh, semua bakalan terbayar saat sudah
nyampe Jerman.
Kemungkinan terakhir memang harus bayar sendiri-sendiri. Jadi di awal, selain komitmen,
pastikan juga bahwa selalu ada kemungkinan bayar sendiri. Jadi tanyakan ke tiap anggota tim,
apakah mereka bersedia, jika tidak, ya berarti harus bekerja keras mencari sponsor atau lebih
baik mendaftar beasiswa lainnya. Percaya deh, kesempatan beasiswa lain yang bahkan
mungkin ngga perlu keluar duwit sepeser pun masih banyak. Tergantung pertimbangan masing-masing.
Layak ngga beasiswa ini diperjuangkan. Jawaban tentu beraneka ragam. Nyante aja. :)
4. Gimana proposal pengajuan beasiswa ini ke DAAD?
Sepertinya ini sudah cukup jelas di website DAAD Jakarta di sini. Pada umumnya sih sekilas mengenai
presentasi dengan tema yang diusung, daftar anggota, jadwal kegiatan di Jerman, invitation letter,
dan persiapan yang telah dilakukan. Sekarang lebih mudah karena semua dokumen sudah bisa diupload
lewat web DAAD.
Jika ada yang kurang jelas, saya kira bisa ditanyakan langsung via email, telp, atau bahkan datang
langsung ke DAAD Jakarta. Berikut kontak DAAD Jakarta.
5. Bagaimana penyusunan jadwal kegiatan selama berada di Jerman?
Yang pertama sih jelas memperhatikan lokasi-lokasi institusi pengundang di Jerman. Di kota mana saja
institusi-insitusi tersebut berada. Lalu coba dikira-kira berapa jam dari Frankfurt ke kota
tersebut. Cek juga web angkutan umum semacam train, metro, atau bus di masing-masing kota.
Jika institusi pengundang lebih dari satu dan berada di kota yang berbeda, pertimbangkan
transportasi yang kemungkinan dipakai, apakah bus atau ICE. Intinya sih, buat jadwal yang
masuk akal. Pertimbangkan juga jadwal tidur dan istirahat.
6. Bagaimana jika beasiswa sudah didapat, namun tiket pesawat belum ada?
Ya, tetap cari sponsor. Tapi di sini langkah kalian akan semakin mudah. Paling tidak pihak-pihak
tersebut akan melihat kalian sudah dijamin oleh DAAD. Tinggal biaya tiket pesawat. Dulu, tim saya
banyak mendapatkan sponsor dua minggu sebelum keberangkatan, proposal-proposal yang kami
masukan sebelumnya memberikan hasil di saat-saat terakhir.
Untuk tiket pesawat, karena DAAD meminta kepastian segera terkait nomor penerbangan dan waktu
mendarat di Frankfurt, maka memang sebaiknya tiket segera dibayar. Sekedar cerita saja, dulu, tim saya
sempat meminjam uang ke kampus karena dana bantuan dari direktorat kemahasiswaan dan BPKLN
Dikti baru bisa cair setelah kami pulang dari Jerman, setelah kami memberikan bukti tiket pesawat dan
laporan kegiatan selama di Jerman. Jadi kami meminjam uang dari kampus untuk nalangi tiket pesawat.
Sebenarnya ini tidak saya sarankan, dulu tim kami terpaksa diperbolehkan meminjam karena sudah ada
kepastian bahwa kami akan mendapatkan uang dari Dirmawa dan Dikti setelah kembali dari Jerman.
Alhamdulillah, pada akhirnya utang tersebut sudah tercukupi dari sponsorship.
Tahun ini rupanya, ada tim dari Indonesia yang lolos beasiswa ini. Turut berbahagia. :)
Jika
ada pertanyaan-pertanyaan umum lainnya, bisa ditulis di bagian komentar
di bawah agar yang lain juga turut membaca. Pertanyaan-pertanyaan yang
lebih spesifik dan privat bisa dikirim ke email saya rizkidarmadi58@gmail.com.
Semoga sukses.
Kiki
1 comments
Kak,izin bertanya ya, terkait dana apakah kakak juga mencari sponsor? kalau iya, boleh tau perusahaan mana aja kak yang dicari? Boleh minta format proposalnya gak ya kak? Terimakasih atas perhatiannya kak.
BalasHapus