Picture @hannes_wolfSaya sungguh berharap hidup punya tombol pause dan auto correct. Seorang teman baru saja curhat tentang masalah pribadinya. Bahkan pada kondisi seperti itu, dia harus tetap kerja, tersenyum, dan melakukan kegiatan sehari-hari. Dia harus menahan kesedihan dan emosinya sampai pulang kerja dan kembali ke kamar. Menyesakkan. Kami berharap ada tombol pause agar kami punya waktu untuk berduka dan bersedih secukupnya. Agar kami tidak tertinggal...
Apakah saya layak mendapatkan kesempatan kedua? Apakah akan ada kesempatan ketiga jika kesempatan kedua pun saya gagal? Bagaimana mendapatkan kesempatan kedua atau ketiga? Semua pertanyaan itu memenuhi otak saya akhir-akhir ini. Saya jadi ingat beberapa bulan lalu, adek saya membawa pulang dua kardus roti pulang hajatan di rumah temannya di Semarang. Adek saya bilang bahwa itu roti dari toko roti paling terkenal di Semarang....
Picture by @synticonicSaya tidak akan bercerita tentang bagaimana melepas kemelekatan dengan manusia. Itu saya belum mampu. Dengan benda, saya sedang berusaha. Tapi agak susah sih, saya masih menyimpan semua pakaian, dress, dan kebaya yang sudah lama tidak saya pakai. Malah beberapa ada yang labelnya belum saya copot. Tapi untuk disumbangkan/dijual, rasanya masih sayang. Siapa tahu minggu depan saya diundang gala dinner di Buckingham...