Tuhan,
terima kasih banyak telah menjagaku sampai detik ini. Terima kasih telah
membuatku tersadar untuk tidak mengakhiri nafas yang telah Kau jaga ini dengan mudah.
Terima kasih banyak, untuk semua tangan yang terulur dan pelukan mesra selama
ini.
Tuhan,
aku sadar, masih banyak salah dan khilaf yang kulakukan tahun – tahun silam.
Buatlah semua kesalahanku itu tercetak dalam sel-sel di tubuhku, Tuhan. Ijinkan
aku belajar dari semua itu,Tuhan. Apabila kelak, aku melakukan kesalahan yang
sama, ingatkan aku akan hari kemarin, Tuhan. Namun tolong jangan membuatku ragu
melangkah karena takut silap. Bantu aku memantabkan langkah, Tuhan.
Tuhan,
apa Engkau kecewa padaku? Atas semua pilihan, sikap, dan perilakuku selama ini.
Aku minta maaf, Tuhan. Aku hanya ingin mencoba bahagia dan menemukan diriku
sendiri. Tentu saja aku yang bergandengan tangan dengan-Mu. Kau tahu pasti apa
yang terjadi, kan? Apakah aku semakin menjauhi-Mu, Tuhan? Aku tidak tahu.
Tuhan, kalau ternyata pilihanku ini salah, juga pilihan – pilihan yang lainnya
nanti, Kau boleh menamparku atau memukulku, Tuhan. Namun jangan tinggalkan aku.
Aku sangat takut kesepian. Seharusnya aku hanya takut kepada-Mu kan? Tapi aku
menyayangi-Mu. Sosokmu tak pernah menyeramkan. Bagiku, Kau bukanlah orang tua
pemarah. Kau adalah orang tua yang baik hati dan ramah. Sosok kreatif yang
menciptakan langit biru dan tetes hujan. Aku sangat merindukan malam-malam
bercengkerama hangat dengan-Mu.
Tuhan,
tahun – tahun ke depan, kalau aku boleh memilih, ijinkanlah aku untuk terlibat
dalam semua rencana baik-Mu untuk anak-anak
negeri ini, para gelandangan, para perempuan yang teraniaya, dan kaum papa.
Tuhan, jadikanlah aku menjadi perpanjangan tangan-Mu untuk mereka. Aku bukanlah siapa – siapa selain milik-Mu. Apa
aku terlalu banyak meminta, Tuhan?
Tuhan,
jangan biarkan aku mementingkan diriku sendiri secara berlebihan. Bantu aku
agar bisa hidup untuk keluargaku, terutama Sugeng. Aku tahu kadang obsesiku
terasa membutakan. Bantu aku untuk selalu ingat, Tuhan.
Tuhan,
terima kasih juga telah menjaga keluarga dan para sahabat terkasih. Lindungilah
mereka selalu, Tuhan. Kami sekarang berjauhan. Jadikanlah doa-doa yang keluar
dari lidah kami sebagai salam rindu diantara kami, Tuhan. Jaga mereka semua,
Tuhan.
Tuhan,
Kau tahu bukan, beberapa tahun silam ada seorang bapak penyapu jalan di Jakarta
yang tertabrak di awal tahun baru. Beliau tertabrak dan jatuh dari jembatan
layang oleh pengendara mobil yang pulang merayakan tahun baru. Aku tidak tahu
nama beliau. Semoga hanya satu orang saja yang mengalami kejadian yang
serupa. Tuhan, bagaimana kabar bapak itu? Doaku, jaga beliau di sisi-Mu
Tuhan. Tabahkan dan mudahkanlah kehidupan keluarga beliau.
Satu
lagi. Tuhan, beri aku kekuatan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat aku
ubah.
Amin.
Rizki
Darmadi Mayangsari
Bandung,
1 Januari 2013
0 comments