Doa saya di awal tahun ini sama seperti doa pertama yang saya ucapkan tiap hari tahun kemarin, ketenangan hati. Hati ini rapuh. Jiwa juga tidak seharusnya kemrungsung. Mau hidup seperti apa dengan hati dan jiwa yang kemrungsung?
Selama ini, saya hidup terburu-buru. Saya selalu punya rencana A, B, C, sampai banyak. Saya hidup demi rencana A, jika luput, saya segera beralih ke rencana B, dan seterusnya. Saya tidak punya waktu berpikir dan menghayati perjalanan saya. Saat semuanya gagal total dan tak ada lagi rencana yang tersisa. Mungkin ini waktu yang tepat untuk berserah. Yah, siapa sih saya, cuma butiran-butiran debu sisa ledakan besar jutaan tahun yang lalu.
Sekarang waktunya untuk menengok kembali yang terlupa. Seperti prinsip Gestalt, here and now. Saya akui, saya jarang memikirkan dan merasakan masa kini. Saya terlalu tersedot ke dalam masa depan. Saya hanya akan mengingat masa kini dalam kenangan nanti. Sekarang, waktunya mengamati saat ini dan di sini. Masa lalu hanya jadi pelajaran. Masa depan, hanya rencana. Lagi pula, saya tidak tahu juga akan hidup sampai kapan.
Hati yang tenang, jiwa yang damai, akan menghidupi tubuh. Semoga kita semua mendapatkan ketenangan batin dan kedamaian jiwa tahun ini dan tahun-tahun mendatang. :)