Judulnya Keluarga Cemara sekali ya?
Ini sih yang saya rasakan belakangan ini. Dilematis. Saya ingin sekali berkarir di tempat yang jauh dari keluarga. Namun di sisi lain, rasanya sedih harus jauh dari keluarga. Saya ingat dulu sempat hampir setahun tidak pulang ke rumah. Saat sampai rumah, rasanya kagok. Uban di kepala bapak makin banyak, dan saya baru tahu. Adik yang paling kecil pun sudah gedhe sekali. Rasanya saya kelewatan ngikutin pertumbuhannya. Sedih sekali.
Di sisi lain, kalau saya di sini, apa yang harus saya lakukan? Rasanya tidak ada. Saya merasa ini bukan tempat saya. Saya harus pergi untuk menjadi saya. Tapi saya juga ingin ngikutin pertumbuhan adik. Ingin mengikuti cerita bapak dan ibuk tentang hal sehari-hari yang enggak penting namun kadang saya kangenin. Kangen ngobrol hal di luar dugaan sama adek.
Jadi, saya harus bagaimana?
Ini sih yang saya rasakan belakangan ini. Dilematis. Saya ingin sekali berkarir di tempat yang jauh dari keluarga. Namun di sisi lain, rasanya sedih harus jauh dari keluarga. Saya ingat dulu sempat hampir setahun tidak pulang ke rumah. Saat sampai rumah, rasanya kagok. Uban di kepala bapak makin banyak, dan saya baru tahu. Adik yang paling kecil pun sudah gedhe sekali. Rasanya saya kelewatan ngikutin pertumbuhannya. Sedih sekali.
Di sisi lain, kalau saya di sini, apa yang harus saya lakukan? Rasanya tidak ada. Saya merasa ini bukan tempat saya. Saya harus pergi untuk menjadi saya. Tapi saya juga ingin ngikutin pertumbuhan adik. Ingin mengikuti cerita bapak dan ibuk tentang hal sehari-hari yang enggak penting namun kadang saya kangenin. Kangen ngobrol hal di luar dugaan sama adek.
Jadi, saya harus bagaimana?