Gedung Sate
Dulu, awal-awal di Bandung, jujur bingung mau ngapain. Apa yang bisa dilakukan di Bandung? Sebenarnya sih banyak, tapi sayangnya kalo di tengah kota Bandung, kayaknya yang terkenal wisata belanja ya. Lha saya kan miskin, jadi kayaknya kok wisata belanja mending dicoret aja. Bahkan, rencana untuk mengunjungi factory outlet di Bandung pun belum terlaksana. Padahal ini rencana sejak awal pertama menginjakkan kaki di Bandung 4 tahun lalu. Lha saya ngapain aja? Bukan ngga mau sih sebenarnya, tapi takut kepingin, kebawa mimpi, ngga bisa tidur, dan bikin stres tambahan. Padahal hidup saya udah lumayan berat, jangan ketambahan masalah yang enggak penting-penting amat lainnya.
Sebenarnya, Bandung juga terkenal dengan wisata alamnya, tapi kakak, wisata alam di Bandung itu jauh. Harus ke Ciwidey, Lembang, atau Pengalengan. Butuh seharian sendiri. Eh tapi sekarang sudah ada banyak taman-taman di Kota Bandung sih, tapi buat saya, tamannya kecil dan ngga terlalu asyik buat main. Kalo mau yang agak gedhe, bisa sih ke Taman Hutan Raya Juanda di Dago. Tinggal naik angkot sampe terminal Dago, lalu dilanjut ojek. Sekarang kayaknya tiket masuknya gratis.
Oh ya, hampir lupa, tempat lainnya yang lumayan bagus itu Kebun Binatang Bandung. Dulu saya lumayan sering ke sini. Dua tahun lalu, tiket masuknya Rp 25.000. Tapi sekarang jarang ke sana, soalnya terakhir ke sana, ada beberapa hewan yang sakit, ada juga satu burung yang sendirian di kandang kakinya berdarah-darah gitu, dan binatangnya pun makin hari makin berkurang. Bikin sedih lah. Tapi mungkin sekarang udah bagus. Udah banyak publikasi kan tentang masalah di sana.
Nah, sekarang, saya mau cerita kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan di Bandung yang asyik dan ngirit.
1. Nonton Film Gratis
Dulu, awal di Bandung, keluhan saya adalah Bandung ini miskin kegiatan budaya. Ngga ada pertunjukan-pertunjukan budaya yang gratis. Kalah jauh lah dari Yogya. Eh tapi ternyata, ada banyak pertunjukan film gratis juga lho. Dulu saya aja yang kuper.
Biasanya mereka ada kegiatan rutin nonton bareng tiap Senin jam 5 sore di IFI Bandung dan Selasa jam 1 siang di Museum Konferensi Asia Afrika. Filmnya berbeda-beda. Yang asyik, kadang film yang diputar film-film jadul yang klasik.
Suasana menonton Bioskop Kampus
Mereka cuma muter film tiap bulan. Biasanya Jumat di awal bulan. Pemutaran film biasanya dilakukan di ITB. Film yang diputer sepanjang saya nonton cuma Film Indonesia. Biasanya penonton juga dapat popcorn gratis. Di akhir atau awal film, biasanya ada diskusi dengan orang yang turut serta membuat film tersebut.
c. Festival Film Eropa, Festival Film Perancis, Festival Film Jerman, dan lainnya.
Kegiatan ini nyaris selalu ada tiap tahun. Festival Film Eropa biasanya berlangsung di sekitar bulan April atau Mei. Festival Film Perancis biasanya di akhir tahun. Tapi entah kenapa akhir tahun kemarin tidak ada. Rajin aja cari-cari informasi.
Salah satu kegiatan Ngaleu. Sumber @KomunitasAleut
Ini adalah salah satu komunitas yang anggotanya asyik-asyik. Saya ikutan kegiatan mereka karena saya suka jalan-jalan dan suka sejarah. Biasanya mereka ngadain kegiatan jalan-jalan tiap Hari Minggu. Bukan hanya jalan-jalan karena sambil jalan-jalan juga belajar sejarah tempat-tempat yang kita kunjungi. Jalan-jalannya bukan hanya di Kota Bandung saja, pernah bahkan sampai ke Tasikmalaya dan Garut.
Bukan hanya jalan-jalan, Komunitas Aleut juga ada kegiatan Kelas Literasi untuk meresensi buku tiap Sabtu Siang. Tema buku-buku yang dikupas pun berbeda tiap minggu. Selain itu mereka juga punya kegiatan Kamisan untuk branstorming ide ngaleut dan nonton film tiap Selasa malam. Sayangnya saya ngga pernah ikut dua kegiatan itu karena waktunya malam dan lokasi jauh, di Kedai Preanger Jalan Solontongan. Ngga ada bis kalo malam. :)
Komunitas Sahabat Difabel baru dibentuk sekitar tahun yang lalu. Awalnya mereka ialah relawan difabel untuk kegiatan PRUNG Festival Anti Korupsi di Bandung. Nah, karena sudah berkegiatan bersama lumayan lama, akhirnya tercetus ide untuk bikin komunitas bersama dengan teman-teman difabel. Kegiatan mereka biasanya isidental. Namun mereka juga punya kegiatan rutin yaitu belajar bahasa isyarat di Kantor Gerkatin Jabar yang berlokasi di dalam kompleks SLB B di Jalan Cicendo. Kegiatan belajar bahasa isyarat ini dilakukan tiap Selasa dan Kamis jam 3 sore. Jika berminat, bisa langsung saja datang ke lokasi atau menghubungi twitter mereka. Mereka jarang menulis sih, cuma mereka cukup responsif kok jika ada pertanyaan.
Sebenarnya ada banyak komunitas lainnya yang asyik di Bandung, kalo komunitas sosial, bisa nyoba cari Komunitas Berbagi Nasi dan Kopeahasanah. Dulu saya sempat ikut. Kalo yang komunitas pencinta lingkungan, ada Bandung Cleanaction dan Earth Hour Bandung. Saya ngga pernah ikutan sih, soalnya kalo saya curhat galau-galauan ke teman, pasti disuruh bersihin sampah perkotaan, ngga dikasih solusi. Huhf, jadinya saya malah ngga ikutan komunitas lingkungan. Takut kalau mungutin sampah jadi keingetan galau. Hehehe.... #padahalcumaalasan
Saya ngga tahu sih, tapi kayaknya kalo ikutan komunitas-komunitas ini butuh komitmen dan dedikasi yang tinggi. Ngga bisa cuma asal nonton lalu pulang, atau ikut jalan-jalannya doang. Ini yang saya agak sulit. Soalnya pada waktu itu saya berencana untuk berkomitmen dengan hal lain.
Udah itu aja ya. Lain kali kalo saya ngga lupa dan sempat, saya kasih daftar museum-museum yang asyik di Bandung. Ternyata museum di Bandung lumayan menyenangkan lho. Ditunggu aja ya.
Kiki