10 Drama Korea Terbaik Dekade 2011-2020

By Miss Rain - 01.45

Drama Korea sekarang makin banyak penggemarnya. Awal 2011 penggemarnya sudah banyak sih, tapi sekarang jauh, jauh lebih banyak lagi. Drama-drama yang berperan menambah jumlah penggemar antara lain: The Heirs, Goblin, Descendant of the Sun, dan Reply 1988. Sekitar awal 2007, saya sempat membuat survei kecil-kecil di kalangan mahasiswa tentang kenapa drama Korea (Autumn in My Heart, Princess Hour, Coffee Prince, You're Beautiful, dll) banyak disukai pada saat itu. Jawaban terbanyak waktu itu adalah karena cerita di drama Korea masih berputar di kehidupan keluarga yang dekat dengan kehidupan kita di Indonesia. Autumn in My Heart, Princess Hour, Coffee Prince, dan You're Beautiful masih kental pengaruh keluarga di kehidupan para tokoh-tokohnya. Ini berbeda dengan drama barat yang cenderung lebih fokus ke kehidupan individu, pertemanan, atau karier. Ini yang membuat drama Korea sukses di tahun 2000-2010. 

Sekarang, saya pikir penikmat drama Korea membesar karena mereka bukan hanya fokus pada kehidupan keluarga lagi, tapi juga kehidupan individu, karier, pertemanan, penyelamatan dunia, politik, horor, kriminalitas, fantasi, dan lain-lain. Dari Goblin, Descendant of the Sun, dan Reply 1988, hanya Reply 1988 yang drama keluarga. Mereka melebarkan sayap, menggaet para pekerja dengan drama di tempat kerja. Penikmat horor, thriller, dan kriminalitas pun punya banyak pilihan drama di dekade ini. Jika dulu drama kriminalitas/thriller lebih bersifat pribadi, dekade ini drama kriminalitas lebih ke arah profesional, tidak ada hubungan personal dengan protagonis. Kriminalitas hanya jadi bagian pekerjaan tokoh utama. Meski genre makin beragam, drama keluarga tetap ada dan bahkan tetap punya penggemar setia. Drama keluarga pun sering kali mendapat rating tinggi, seperti Once Again yang punya episode banyak itu.   

Isu yang diangkat dalam drama pun beragam. Isu pendidikan diangkat oleh drama Sky Castle dan School 2017. Isu kesehatan mental ada di drama It's Okay, That's Love; Kill Me, Heal Me; Hyde Jekill; The Light in Your Eyes, dan It's Okay to Not Be Okay. Beberapa drama juga mengangkat peristiwa pembunuhan Hwaseong yang terkenal itu, seperti Tunnel dan Signal. 

Bukan hanya genre yang makin beragam, cerita pun makin berwarna. Jika dulu drama Korea identik dengan cinta-cintaan menye-menye, di dekade ini, banyak sekali drama yang ngga ada kisah romantisnya, macam Sky Castle, Good Manager (Chief Kim), Voice, Forest of Secrets (Stranger) atau My Mister. Even we're begging for romance in Voice and My Mister. Dan apa yang kita dapat? Penulis membunuh tokoh utama cowok di Voice 3. My Mister? Saya sampai frustrasi sama dua orang itu. Bahkan ada beberapa yang sampai membuat blog dan menganalisis dua orang itu. Ada pula yang menulis simbol-simbol di dalamnya pakai lampu lalu lintas. Jika mereka berdua berjalan bersama dan lampu merah, berarti hubungan mereka berhenti. Jika kuning, berarti mereka ragu. Jika hijau, mereka maju. Ya, kami memang agak gila. 

Teori di drama yang biasanya ada 4 orang dengan kisah cinta yang rumit pun terpatahkan. Di beberapa drama, kedua second leads  tidak jatuh cinta. Bahkan di Kill Me, Heal Me, protagonis cowok juga jatuh cinta sama second lead cowok. Kisah percintaan di drama pun bukan hanya cewek miskin dengan cowok kaya, tapi makin beragam. Ini berpengaruh ke karakter para tokohnya. Di dekade ini, kita punya cowok luar biasa baik hati kayak Park Dong Hoon, bedebah tukang selingkuh macam Lee Tae Oh, cowok keren dan bisa diandalkan seperti Eugene Choi, dan cowok aneh bin ajaib seperti Manager Kim. Karakter cewek pun makin beragam. Banyak karakter yang jadi favorit saya, seperti Go Ae Shin di Mr. Sunshine dan Yoon Ha Kyung di Good Manager.  

Bukan hanya genre dan cerita yang makin beragam, bahkan pasar pun sepertinya makin beragam. Dari banyaknya drama yang beredar dekade ini, dapat dikelompokkan mana drama yang lebih disukai cowok (misalnya Itaewon Class dan Prison Playbook), cewek (misalnya Age of Youth), dan semua gender (misalnya Reply 1988, Mr. Sunshine, dan Voice). Begitu juga untuk kelompok umur, ada banyak drama yang lebih sesuai untuk remaja (School series), dewasa (The World of the Marrieds, The Penthouse), atau semua umur (Mr. Sunshine, Reply 1988, Welcome to Waikiki, Good Manager, Goblin, DotS, Pinocchio, dll).

Drama Korea tentu tak lepas dari lagu tema atau soundtrack. Drama dengan ost terbaik dekade ini adalah DotS, diikuti Goblin dan Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo. Tapi tiap drama pasti punya minimal satu lagu tema bagus yang jadi andalan. Kalo saya, favorit saya masih ost My Mister. Saya masih ngga bisa move on dari drama ini. Saat mendengar ost drama ini, rasanya jadi ingat pengalaman menonton IU dan Lee Sun Kyun dengan suaranya yang seksi. How can people move on from them?   

Sebelum menulis 10 drama terbaik dekade ini, saya harus mengapresiasi tahun 2018. Tahun 2018 adalah tahun keemasan drama Korea dekade ini. Banyak sekali drama-drama bagus yang tayang sepanjang tahun. Mulai dari My Mister, Mr. Sunshine, Welcome to Waikiki, Terius Behind Me, Sky Castle, sampai Dazzling (The Light in Your Eyes). Ada banyak aktor-aktor hebat yang turun gunung dan akhirnya ngedrama, seperti Kim Hye Ja, aktris legendaris Korea dan Lee Byung Hyun yang biasanya sibuk main film. Sutradara Kim Won Seok pun menggarap My Mister dengan sederhana namun berkesan. Begitu pula penulis Kim Eun Suk yang drama-dramanya selalu laris dan dipuji kritikus, akhirnya menelurkan karya terbaiknya Mr. Sunshine pada tahun 2018. 

Dari drama-drama, juga terlihat perkembangan sosial, budaya, dan teknologi Korea. Drama-drama sebelum 2010, di hampir semua drama, selalu ada adegan cewek jalan kaki malam-malam, diganggu preman, diselamatkan oleh protagonis cowok. Jadi protagonis cowok jaman itu cukup susah: harus kaya raya (minimal chaebol generasi ketiga), ganteng, manis, pintar, bisa nyetir manuver balik arah langsung di jalan raya, dan jago berkelahi. Dulu, saya sempat mikir jalanan Seoul berbahaya sekali untuk para pejalan kaki. Sekarang, adegan macam ini gak ada lagi. Seoul sudah aman. Bisa jadi juga karena perubahan pandangan masyarakat terhadap cowok yang ideal. Bukan lagi super sempurna macam superman gitu, tapi yang biasa-biasa saja. Perubahan paling nyata tentu saja industri hape, mobil, dan peralatan rumah tangga. Saya pernah takjub karena rice cooker yang bisa ngomong, robot vacuum, hape yang bisa dilipat selayar-layarnya, mobil-mobil buatan Hyundai atau Kia yang makin ke sini makin kece, sampai kursi pijat otomatis. Saya masih pingin robot vacuum dan kursi pijatnya. :) Tapi, industri yang paling nyata kelihatan tentu saja industri kecantikan Korea atau K-Beauty. Pas Iris tahun 2010, saya masih bisa melihat pori-pori mbak Kim Tae Hee. Di Hi Bye, Mama; warna kulitnya rata, halus, glowing, flawless, dan mempesona. Sungguh membuat iri. ;))       

Nah, sekarang mari mulai 10 drama Korea terbaik dekade ini. Saya tidak punya kriteria tertentu, hanya berdasar rasa suka dan saya tidak keberatan nonton drama ini beberapa kali. Sejujurnya, beberapa drama terkenal tidak masuk karena saya merasa teranggu dengan beberapa hal di drama. Misalnya, untuk drama Goblin, saya terganggu karena om-om pacaran sama anak SMA yang ke mana-mana masih pakai seragam. Apakah dalam hukum Korea, Gong Yoo tidak dipenjara karena pacaran dengan anak di bawah umur? Tapi saya tidak masalah dengan My Mister meski jarak usia dua tokoh utamanya juga besar. Paling tidak usia Lee Ji An sudah 21 tahun. Dan ahjussie-nya Lee Sun Kyun, the man I had fallen for years ago. Sepanjang nonton rasanya seperti jatuh cinta lagi. Jadi, pilihan dramanya sangat personal sekali. Saya mulai dari yang terakhir.  


10. Secret Garden (2011)

Drama ini tetap berkesan sampai saat ini. Beberapa scenes di drama ini sangat memorable, seperti adegan sit-up, pakaian training buatan desainer Italia, amplop uang dari calon ibu mertua, dll. Bahkan, pada tahun 2021, adegan sit up ala Secret Garden masih digunakan di drama Mr Queen. 

Drama ini juga punya skenario yang apik dan sangat cerdas. Jalinan ceritanya kuat. Salah satu drama roman fantasi terbaik di awal dekade ini. 

 


9. Kill Me, Heal Me (2015) 

Semua pemain berakting sangat baik. Ji Sung berhasil sekali memerankan tokoh berkepribadian ganda dengan banyak karakter. Saya hanya terganggu dengan bb cream-nya yang terlalu tebal. Akting Par Seo Joon pun mempesona. Scene paling memorable tentu saja adegan Park Seo Joon dikejar-kejar Ahn Yu Na (Ji Sung) sampai lari-larian di jalanan. Ini memang bukan drama kesehatan mental yang sempurna. Beberapa adegan terkesan dilebih-lebihkan. Namun, drama ini mampu merekam kegalauan tokoh utama (yang banyak) dengan baik. Apalagi dengan lagu tema Auditory Hallucination yang mengalun. Rasanya pedih. 


 


8. Hello, My Twenties! atau Age of Youth (2016) 

Drama ini menimbulkan kebahagiaan dan hangat. Secara pribadi, drama ini dekat dengan kehidupan saya yang menghabiskan setengah hidup saya di kos cewek. Hampir semua permasalahan hidup di drama ini mirip permasalahan saya dengan teman-teman cewek. Kegiatan mereka pun sama dengan saya dan teman-teman di kos: jalan-jalan malam keliling kompleks nyari nasi goreng atau lewatin kos gebetan teman, kerja bakti bersihin kos, nyuci, masak bareng, ngobrolin cowok, becanda sampai tengah malam, cerita hantu, dll. Nonton drama ini jadi kangen masa-masa sekolah atau kuliah. Drama ini juga ceria, lucu, dan berwarna cerah. 

Drama ini punya sekuel, Age of Youth 2. Tapi buat saya, yang pertama masih juara. Lagu tema terbaik drama ini tentu saja Butterfly. Umur dua puluhan (atau masa muda) memang rasanya seperti kupu-kupu, indah tapi cepat sekali berlalu. 

 


7. Dr. Romantic: Teacher Kim (2016)

Biasanya saya bosan dengan cerita kedokteran karena banyak adegan membedah orang dan istilah ilmiah. Tapi saya suka sekali drama tentang dokter-dokter muda yang belajar pada teacher Kim ini. Drama ini hangat sekali. Selesai nonton, saya akan merasa bahagia. Drama ini juga mengajarkan dedikasi pada pekerjaan dokter. Karakter terbaik tentu saja karakter Teacher Kim. 

Saya belum nonton sekuel drama ini, jadi saya tidak tahu lebih bagus atau tidak dari seri yang pertama.

 

 

6. Welcome to Waikiki (2018)

Drama ini akan membuat anda tertawa tanpa henti. Super lucu. Kisah 3 orang yang punya usaha penginapan yang hampir bangkrut. Kemudian harus merawat bayi (dan ibunya) di penginapan mereka. Meskipun sering dilebih-lebihkan, semua kekonyolan mereka rasanya masuk akal. Saya sangat merekomendasikan drama ini untuk ditonton saat stres. Seri pertama lebih bagus dibandingkan musim keduanya. 

 

 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/a/a4/Chief_Kim_Poster.jpg

5. Good Manager atau Chief Kim (2017)  

Drama perkantoran terbaik dekade ini. Drama ini meninggalkan kesan hangat. Jika biasanya tokoh utama adalah anak pemilik perusahaan, di drama ini, tokoh utama adalah para pekerjanya. Tidak ada kisah cinta di drama ini, tapi saya dibuat jatuh cinta sama Lee Junho karena drama ini.

Drama ini kuat di cerita, humor, dan tentu saja akting para pemainnya. Kim Seon Hoo memulai karier dengan menjadi pemain figuran di drama ini.

 


4. Voice (2017)

Intens. Penonton tidak diberi jeda untuk bernafas. Drama thriller terbaik dekade ini. Bukan hanya satu, namun Voice 2 dan Voice 3 yang tayang tahun 2018 dan 2019 pun punya intensitas keseruan yang sama. Bahkan dengan sutradara yang berbeda tiap season-nya. Alur drama ini juga cepat sekali. Tim golden time harus memburu waktu menangkap penjahat. 

 

  

3. Reply 1988 (2015)

Drama keluarga terbaik yang pernah saya tonton. Selama nonton, entah kenapa saya teringat ibu saya. Mungkin karena latar waktu drama ini sekitar akhir 1980-an, jadi waktu ibu saya masih 20-an dulu atau karena ibu-ibu yang ada di drama ini mirip ibu saya. :)) 

Nonton drama ini sangat menyenangkan dan hangat. Banyak orang yang terkesan dengan kisah cinta segitiga tiga tokoh utamanya, tapi saya malah lebih suka interaksi dan tingkah para orang tuanya. Mungkin karena saya sudah tua dan lebih dekat dengan para orang-orang tua itu. Drama ini juga direkomendasikan sama Nicholas Saputra dan Dian Sastro.


2. Mr. Sunshine (2018)

Biasanya saya ngga suka drama saeguk. Saya juga ngga suka sama Lee Byun Hun, berlagak sekali dia di Iris, mentang-mentang drama termahal sepanjang masa. Tapi saya jatuh cinta sama Mr. Sunshine. Ini adalah drama yang semuanya terbaik. Skenario dari penulis terbaik. Akting dari aktor-aktor berkelas seperti Lee Byun Hun yang sudah punya banyak penghargaan dan Kim Tae Ri yang sukses dengan The Handmaiden. Aktor-aktor pendukungnya pun tak main-main, seperti Yoo Yun Seok, Byun Yo Han, Kim Min Jung, dan sederet aktor lain seperti Lee Jung Eun yang juga main di Parasite. 

Drama ini juga sempurna dari segi koreografi, set lokasi, kostum, dan sinematografi. Sangat memanjakan mata. Selain percintaan, yang menarik tentu saja brotherhood ketiga karakter di drama ini. Kisah drama ini pun unik sekali. Bagaimana Kim Eun Seok bisa menciptakan karakter Eugene Choi, seorang Joseon yang besar di Amerika. Drama ini juga mengkritik banyak hal di masyarakat, seperti perbedaan kelas, pendidikan, feminisme, sampai politik. Meskipun fiksi, drama ini memiliki banyak kejadian sejarah, seperti pendirian awal Ewha Women University, penyerangan tentara Jepang ke Korea, penurunan raja terakhir Joseon, imigrasi warga Korea ke Rusia/Mongolia akibat penjajahan Jepang, peliputan pejuang Korea di hutan oleh wartawan asing, dan lain-lain. Beberapa tokoh dalam drama ini pun mengacu pada tokoh sejarah Korea, seperti karakter Byun Yo Han yang mengacu pada Kim Young Hwan, satu dari pemikir bebas dinasti Joseon yang hobi berjudi sampai kehilangan seluruh tanah warisan leluhurnya sebagai kamuflase untuk menyembunyikan sumbangan bagi para pejuang kemerdekaan Korea. Drama ini sungguh bagus banget. Sangat layak dapat Daesang dan menang drama terbaik 2018.

 Ost drama ini juga bagus-bagus sekali. Bahkan, untuk saya, Days Without Tears berhasil menggeser Back in Time-nya the Moon that Embraces the Sun sebagai lagu tersedih sepanjang masa.


1. My Mister (2018) 

Omo, omo, saya jatuh cinta dengan drama ini. Saya jatuh cinta dengan kesederhaan yang ditawarkan drama ini. Drama ini terlihat suram, tapi hangat. Semua karakternya jempolan dan dewasa. Jika di Mr. Sunshine dramanya megah dan indah, My Mister suram dan sederhana. Rasanya dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari kita. 

IU dan Lee Sun Kyun sungguh luar biasa. Mereka tuh cuma jalan kaki, saya yang deg-degan. Awalnya saya pikir cuma cewek yang bakalan suka drama ini karena tiap saya ngomong tentang My Mister, orang-orang akan menjerit,"Ohhh, Lee Sun Kyun, where can I find a man like him?" Park Dong Hoon ini memang oke banget sebagai manusia. Bahkan Lee Sun Kyun-nya pun tidak seperti itu di dunia nyata. Karena banyak yang jatuh cinta, saya pikir cuma pengaruh Lee Sun Kyun doang, akhirnya cek review dari Cine Crib dan ya cowok juga bilang bagus kok. Jadi ini bukan subyektif kita aja ya, girls.

Drama ini bikin banyak belajar tentang hidup, cinta, keluarga, dan pekerjaan. Brotherhood drama ini juga hangat dan manis sekali. Saya suka, suka, suka sekali drama ini. Ost drama ini juga menyayat hati. Tapi yang jadi favorit adalah Rainbow. Lagu ini mengingatkan saya adegan Park Dong Hoon ditelpon mengenai keberadaan Lee Ji An. Dia langsung lari. :))


Itu tadi 10 drama favorit saya dekade lalu. Sebenarnya, saya ingin bahas Mr. Sunshine dan My Mister lebih lanjut dan tentu saja akan spoiler. Cuma mungkin lain kali saja.



  • Share:

You Might Also Like

0 comments